Sabtu, 14 Desember 2013

Menyambut kurikulum2013, perlukah TIK dihapus?

 

08ddd2889c4ea9904ea034c7e6305056_buku-kurikulum-2013
Bergantinya tahun ajaran maka berganti pula kurikulum yang ada, entah terdapat sedikit atau banyak perubahan tentu memberikan pengaruh.
Selama perubahan dirasa baik dan membawa dampak positif tentu tidak apa, namun pada kenyataannya dalam menyambut perubahan pada kurikulum 2013 terdapat pro dan kontra.
Rencana Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia untuk memberlakukan kurikulum 2013 mendapat berbagai respon dari masyarakat bahwa hal ini akan memberikan dampak bagi sistem pelajaran di sejumlah jenjang sekolah. Salah satunya adalah dihapusnya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP/MTs dan SMA/MA/SMK.
Berikut beberapa alasan yang terungkap mengapa TIK/KKPI hilang dari Kurikulum 2013 ketika dialog dengan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (WAMEN) bidang Pendidikan dan Perwakilan PUSKUR (Pusat Kurikulum dan Perbukuan) diantaranya :
  1. Anak TK dan SD saja sudah bisa internetan
  2. TIK / KKPI bisa integratif (terintegrasi) dengan mata pelajaran lain
  3. Pembelajaran sudah seharusnya berbasis TIK (alat bantu guru dalam mengajar), bukan TIK/KKPI sebagai Mata Pelajaran khusus yang harus diajarkan
  4. Jika TIK/KKPI masuk struktur kurikulum nasional maka pemerintah berkewajiban menyediakan Laboratorium Komputer untuk seluruh sekolah di Indonesia, dan pemerintah tidak sanggup untuk mengadakannya
  5. Banyak sekolah yang belum teraliri LISTRIK, jadi TIK/KKPI tidak akan bisa diajarkan juga disekolah
Beberapa pihak berpendapat bahwa alasan tersebut masuk akal dan dapat diterima. Tapi sebagaimana warga Indonesia yang demokratis, tentu kita punya pendapat juga bukan?
Anak TK dan SD saja sudah bisa internetan mungkin anak TK dan SD sudah bisa menggunakan internet sebelum mendapat pelajaran TIK disekolah, tapi tentu mereka telah mendapat pengajaran dari orang terdekat semisal kakak dan orang tua. Nah.. apabila TIK dihapuskan dari kurikulum dan murid tidak mendapatkan pengetahuan tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi maka apa yang terjadi? Mungkin kita dapat belajar otodidak dari buku, tetapi saya rasa hal itu tidak efektif. Sedangkan, apabila disekolah pembelajaran dilakukan melalui praktik yang hasilnya mudah dipahami dan diingat oleh murid dan tentu lebih menyenangkan daripada harus membaca tulisan-tulisan yang belum tentu langsung paham.
Memang diharapkan TIK merupakan alat bantu guru dalam mengajar. Namun apabila TIK tidak dimasukkan dalam pelajaran khusus yang harus diajarkan, apakah murid akan berminat untuk mengikuti proses pembelajaran? Tidak jarang ditemukan bahwa beberapa murid justru lebih mahir mengenai TIK daripada guru, tentu karena pembelajaran khusus dalam mata pelajaran TIK. Lalu bagaimana jika ketika pembelajaran guru menemukan kesulitan yang berhubungan dengan TIK dan murid tidak dapat membantu karena tidak mendapatkan pelajaran khusus?
Apabila salah satu alasannya adalah pemerintah tidak sanggup menyediakan Laboratorium Komputer untuk seluruh sekolah di Indonesia, maka dimanakah anggaran pendidikan yang 20%? Padahal pelajaran TIK membawa dampak positif terhadap pendidikan di Indonesia.
Pelajaran TIK membawa revolusi didalam dunia pendidikan dan pembelajaran, terlebih TIK menjadi persyaratan pergaulan di abad 21 ini.
Dan jika masih terdapat beberapa sekolah yang belum teraliri listrik di pedalaman, mengapa tidak mencari solusi yang lain? Karena kenyataannya terdapat sekolah di pedalaman yang sudah dialiri listrik dan dapat melaksanakan proses belajar mengajar tentang TIK dalam waktu tertentu saja. Mereka hanya mendapatkan pengetahuan tentang TIK ketika pelajaran khusus saja, lalu bagaimana jika TIK benar-benar akan dihapuskan?
Saya rasa keputusan adanya perubahan dalam kurikulum 2013 ini telah dipertimbangkan secara matang. Namun tentu tetap harus diperhatikan dampak yang terjadi mendatang. Tidak hanya membayangkan hasil besar yang diperkirakan akan terjadi dan sukses, namun perlu juga melihat proses yang berlangsung. Apakah sudah benar atau belum?

1 komentar:

  1. MGMP TIK Kab.Pdg di SMPN 1 Kadu hejo enjooyy
    Rada kauubaran "Saeutik"....

    BalasHapus